1. Organisasi Terbuka
Dalam mempromosikan keterbukaan, para pemimpin menciptakan lingkungan kerja inklusif dan transparan dengan rasa tujuan bersama yang kuat dan budaya organisasi yang lebih padu.
Secara praktis, ini berarti menyediakan saluran komunikasi terbuka di mana orang dapat dengan bebas berbagi informasi satu sama lain: apa yang sedang mereka kerjakan, tantangan yang mereka hadapi, tempat untuk berpikir keras dan memberikan umpan balik, dan lain sebagainya.
Organisasi terbuka umumnya mengandalkan jenis perangkat lunak kolaborasi untuk menjaga agar orang tetap terhubung, dan para pemimpin kolaboratif akan memainkan peran aktif dalam menjaga keberlangsungan saluran tersebut—bukan hanya secara administratif, tetapi juga sebagai contoh yang diikuti.
2. Memberdayakan Karyawan
Memberdayakan karyawan memerlukan pemahaman tentang apa yang dikuasai orang lain, bagaimana mereka dapat membantu dalam jenis proyek tertentu, dan kepercayaan kepada mereka untuk melakukannya dengan panduan yang terbatas. Tim yang terdiri dari berbagai perspektif dan keterampilan khususnya sangat terlatih untuk mengatasi tantangan besar dan proyek penting. Jadi, sebagai pemimpin, Anda akan membiarkan mereka menunjukkan potensi sejati mereka.
3. Keterampilan Kolaborasi
Dalam lingkungan kerja kolaboratif, para pemimpin mengambil peran yang kurang direktif dan lebih partisipatif. Mereka berperan dalam menyusun tim proyek, tetapi tidak selalu menjadi pemilik proyek tertentu tersebut. Sebaliknya, mereka hadir untuk memberikan sudut pandang mereka, mengambil sebagian dari beban kerja, dan mendorong gaya kolaborasi yang meresap ke seluruh organisasi.
Oleh karena itu, peran utama pemimpin kolaboratif adalah membantu orang-orang menjadi lebih baik dalam berkolaborasi satu sama lain. Kolaborasi adalah suatu proses, tetapi juga memerlukan seperangkat keterampilan yang perlu diasah dari waktu ke waktu. Tugas para pemimpin adalah membantu tim mereka mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk berkolaborasi dengan baik.
Dalam praktiknya, keterampilan kolaborasi berarti menyediakan ruang untuk semua jenis komunikasi dan pelaku komunikasi. Hal ini berarti membantu orang meningkatkan keterampilan organisasi mereka, membantu orang menjadi pembicara yang efektif, dan memediasi diskusi dengan suara atau gagasan yang saling bersaing.
Cara menjadi pemimpin kolaboratif
Mengakui potensi dampak kolaborasi adalah langkah pertama untuk menjadi pemimpin kolaboratif. Namun, jika Anda ingin mengubah lingkungan kerja Anda dan mulai sepenuhnya merangkul metode kepemimpinan inklusif ini, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil.
Melakukan Penelitian
Salah satu cara terbaik untuk belajar bagaimana bertindak sebagai pemimpin kolaboratif adalah dengan menyaksikan seorang pemimpin kolaboratif yang sukses secara langsung. Telusuri jaringan profesional Anda untuk mencari pemimpin atau manajer yang bersifat kolaboratif. Tergantung pada hubungan Anda, Anda mungkin dapat meminta pertemuan untuk mendiskusikan pengalaman mereka dengan kolaborasi, produktivitas pribadi dan tim, dan budaya tempat kerja mereka secara keseluruhan.
Jika Anda merasa tidak memiliki orang di jaringan Anda yang mungkin dapat memberikan wawasan semacam ini, coba lakukan penelitian Anda dari sudut pandang yang lebih luas. Cari perusahaan-perusahaan yang terkenal menerapkan kepemimpinan kolaboratif—seperti Salesforce, General Electric, dan IBM—dan baca cara para eksekutif di organisasi-organisasi ini menerapkan metode ini di tempat kerja mereka. Melihat bagaimana perusahaan-perusahaan terkenal telah berkembang di bawah model kepemimpinan kolaboratif mungkin akan membantu menguatkan manfaat menerapkan praktik ini dalam tim Anda.
Terapkan Kolaborasi di Tempat Kerja Anda
Meskipun mungkin memerlukan waktu bagi para manajer untuk beralih dari metode kepemimpinan lain ke metode kepemimpinan kolaborasi, ada beberapa langkah kunci yang dapat mengarahkan mereka menuju kesuksesan:
- Jelaskan visi yang jelas. Zangerl menjelaskan bahwa para pemimpin organisasi memiliki wewenang untuk menetapkan “visi yang jelas bahwa kolaborasi akan menjadi bagian dari budaya organisasi.”
- Tunjukkan dengan contoh. Untuk menginspirasi tim Anda agar beroperasi secara kolaboratif, penting untuk menunjukkan apa yang ingin Anda lihat pada tingkat eksekutif. Orang-orang dalam suatu organisasi akan meniru perilaku berdasarkan apa yang mereka lihat dari para pemimpin. Jadi jika mereka melihat pemimpin menetapkan dan memodelkan perilaku kolaboratif, maka kemungkinan besar mereka akan mengharapkan hal itu dari anggota tim mereka.
- Ciptakan lingkungan yang tepat. Pemimpin kolaboratif berorientasi tim, pendengar yang baik, dan, mungkin yang paling penting, mampu menciptakan lingkungan kolaboratif di tempat kerja mereka. Jenis lingkungan ini harus dipenuhi dengan kepercayaan, transparansi, dan fokus pada membangun hubungan.
Jangan Berhenti Belajar
Mengikuti pelatihan atau mendaftar dalam program kuliah adalah cara yang sangat baik bagi setiap profesional untuk memperoleh kemampuan praktis dan maju dalam karir mereka. Individu yang berharap dipromosikan ke posisi manajer, misalnya, mungkin mempertimbangkan untuk mendapatkan gelar lanjutan di bidang kerja mereka. Orang yang sudah menjadi manajer, bagaimana pun, sebaiknya memperdalam pengetahuan mereka sehingga mereka menjadi pemimpin yang lebih efektif secara keseluruhan.