Mengenal tentang Identifikasi Risiko

Mengenal tentang Identifikasi Risiko
April 14, 2023 No Comments » Blog adminweb

Mengenal tentang Identifikasi Risiko

Bisnis modern menghadapi berbagai risiko dalam operasi sehari-hari mereka. Misalnya, jaringan perusahaan dapat diretas sehingga membahayakan data pegawai dan pelanggan. Bencana seperti gempa bumi, tsunami, dan pandemi COVID-19 juga dapat mempengaruhi kemampuan organisasi untuk beroperasi. Memastikan keamanan perusahaan dan pegawai lebih dari sekadar mampu bereaksi cepat terhadap ancaman. Manajemen risiko yang efektif melibatkan persiapan untuk menghadapi ancaman sebelum itu terjadi.

Apa Itu Identifikasi Risiko?

Identifikasi risiko adalah proses mengidentifikasi dan menilai ancaman terhadap organisasi, operasinya, dan tenaga kerjanya. Misalnya, identifikasi risiko dapat mencakup penilaian ancaman keamanan TI seperti malware dan ransomware, kecelakaan, bencana alam, dan kejadian berbahaya lainnya yang dapat mengganggu operasi bisnis. Jika perusahaan dapat menyusun rencana manajemen risiko yang kuat, mereka akan mampu meminimalisir dampak ancaman yang mungkin terjadi.

Risiko dapat berasal dari berbagai sumber, antara lain proses internal, kejadian eksternal, faktor manusia, teknologi, dan bencana alam. Dengan mengidentifikasi risiko di tahap awal proyek, organisasi dapat mengambil langkah proaktif untuk mengurangi atau menghindari risiko dan memastikan keberhasilan proyek.

Ilustrasi Gambar Mengenal tentang Identifikasi Risiko

Ilustrasi Gambar Mengenal tentang Identifikasi Risiko

Kapan Saat yang Tepat untuk Mengidentifikasi Risiko

Paparan risiko yang terbesar terjadi pada tahap awal suatu proyek atau program. Pada saat proyek baru dimulai, tingkat ketidakpastian tinggi karena hanya terdapat sedikit informasi. Manajer proyek yang bijak akan mulai mengidentifikasi risiko sejak awal. Selain itu, mereka akan mencatat risiko yang paling mungkin terjadi di dalam project charter.

Cara agar proses identifikasi risiko di perusahaan Anda menjadi lebih baik, identifikasikan risiko:

  • Di awal proyek
  • Secara iteratif
  • Dengan frekuensi yang konsisten, seperti mingguan
  • Ketika kontrol perubahan dilakukan
  • Ketika capaian-capaian utama sudah terealisasikan

Proses Identifikasi Risiko

Proses identifikasi risiko menentukan ruang lingkup proyek atau program, terdiri dari berbagai langkah yang menguraikan batasan dan persyaratan proyek. Hal ini juga memastikan bahwa dalam prosesnya semua potensi risiko dipertimbangkan dan diperhitungkan. Tahapan tersebut meliputi:

  1. Mengidentifikasi potensi risikoPada tahap ini, tim proyek dan pemangku kepentingan mengidentifikasi potensi risiko yang dapat mempengaruhi proyek. Hal ini termasuk faktor internal, seperti kekurangan sumber daya, dan faktor eksternal, seperti perubahan peraturan atau kondisi pasar.
  2. Menilai kemungkinan dan dampakrisiko: Setelah potensi risiko diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah menilai kemungkinan dan dampak dari setiap risiko. Kemungkinan mengacu pada probabilitas terjadinya risiko, sedangkan dampak mengacu pada konsekuensi yang potensial jika risiko itu benar-benar terjadi.
  3. Membuat prioritas risikoBerdasarkan kemungkinan dan dampak dari setiap risiko, Anda perlu mengurutkan risiko sehingga risiko yang paling kritis dapat ditangani terlebih dahulu. Dengan begitu, Anda bisa memastikan bahwa sumber daya proyek yang terbatas diarahkan pada risiko yang paling pentingterlebih dahulu.
  4. Menyusun rencana mitigasi risiko: Untuk risiko yang paling kritis, tim proyek harus mengembangkan rencana mitigasi risiko agar potensi dampak risiko dapat diminimalisir. Oleh karena itu, langkah yang dapat dilakukan mungkin termasuk membeli asuransi, mengubah jadwal proyek, atau mengembangkan rencana darurat.
  5. Terus memantau dan memperbaruiTerakhir, rencana manajemen risiko harus terus dipantau dan diperbarui seiringdengan kemajuan proyek. Risiko yang baru dapat muncul, dan dampak dari risiko yang sudah ada mungkin dapat berubah, jadi penting untuk selalu memperbarui rencana manajemen risiko. Hal ini memastikan agar proyek Anda mendapat perlindungan terhadap potensi risiko selama proyek masih aktif berjalan.

7 Cara Mengidentifikasi Risiko

Terdapat berbagai macam cara untuk mengidentifikasi risiko. Manajer proyek biasanya menggunakan kombinasi dari teknik-teknik ini. Misalnya, tim proyek dapat meninjau checklist di salah satu rapat mingguan dan melakukan analisis asumsi di rapat berikutnya. Di bawah ini adalah tujuh teknik identifikasi risiko:

  1. Expert Judgment. Expert Judgment merupakan salah satu alat dan teknik yang digunakan dalam rencana manajemen risiko untuk menilai masukan dan proses yang bertujuan mengembangkan project charter, di mana Anda berkonsultasi dengan ahli yang memiliki pengalaman dengan proyek serupa atau di bidang yang relevan. Para ahli dapat memberikan wawasan dan rekomendasi tentang kelayakan teknis, efektivitas biaya, dan faktor lain yang berkaitan dengan proyek.
  2. Brainstorming. Dengan cara ini, sekelompok pemangku kepentingan dari berbagai departemen atau disiplin ilmu mengidentifikasi potensi risiko. Brainstorming bisa menjadi alat yang efektif untuk menghasilkan ide-ide kreatif dan inovatif, dan dapat membantu mendorong kolaborasi dan kerja tim di antara anggota tim proyek. Rencanakan pertanyaan brainstorming Anda sebelumnya. Contohnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
    • Tujuan proyek. Apa risiko paling signifikan yang terkait dengan [tujuan proyek, yang tujuannya mungkin berupa jadwal, anggaran, kualitas, atau cakupan]?
    • Tugas proyek. Apa risiko paling signifikan yang terkait dengan [tugasproyek, seperti persyaratan, pengodean, pengujian, pelatihan, penerapan]?
  3. Checklist. Buat lah daftar risiko yang paling umum yang mungkin terjadi di perusahaan Anda. Setelah setiap proyek selesai, lakukan tinjauan. Biasanya di sini Anda akan menemukan risiko yang paling signifikan. Daftar ini dapat digunakan untuk proyek selanjutnya.
  4. Analisis Asumsi. Menurut Project Management Body of Knowledge (PMBOK), asumsi didefinisikan sebagai “faktor-faktor yang dianggap benar, nyata, atau pasti tanpa adanya bukti atau demonstrasi.” Asumsi adalah sumber risiko. Manajer proyek dapat bertanya kepada pemangku kepentingan, “Apa saja asumsi Anda tentang proyek ini?” Selanjutnya, dokumentasikan asumsi ini dan risiko terkait.
  5. Diagram Sebab dan Akibat. Diagram Sebab dan Akibat adalah salah satu teknik identifikasi risiko yang sangat berguna. Manajer proyek dapat menggunakan metode sederhana ini untuk membantu mengidentifikasi penyebab dan fakta yang menimbulkan risiko. Jika penyebabnya dapat diatasi, risikonya dapat dikurangi atau dihilangkan sekaligus.
  6. Affinity Diagram. Affinity Diagram adalah metode yang menyenangkan, kreatif, dan bermanfaat. Di sini peserta diminta untuk melakukan brainstorming risiko dengan menuliskan setiap risiko di lembar sticky note. Kemudian, peserta mengurutkan risiko ke dalam kelompok atau kategori tertentu. Terakhir, setiap kategori tersebut diberi judul.
  7. Analisis SWOT. Analisis SWOT meliputi kelebihan (Strengths), kekurangan (Weaknesses), peluang (Opportunites), dan ancaman (Threats) organisasi. Metode ini adalah pendekatan terstruktur yang dapat membantu mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu proyek.

7 Kesalahan dalam Identifikasi Risiko

Sebenarnya sembilan puluh persen dari semua risiko dapat dihilangkan atau dikurangi dengan menerapkan manajemen risiko dasar. Di bawah ini merupakan kesalahan yang mungkin terjadi dalam identifikasi risiko:

  1. Gagal mengenali risiko lebih awal ketika masih bisa ditangani dengan biaya lebih murah.
  2. Tidak mengidentifikasi risiko secara iteratif.
  3. Risiko tidak diidentifikasi dengan pemangku kepentingan yang sesuai.
  4. Tidak menggunakan kombinasi teknik identifikasi risiko.
  5. Risiko tidak ditemukan dalam satu lokasi.
  6. Risiko kurang terlihat dan tidak mudah diakses.
  7. Risiko tidak digambarkan dalam format yang konsisten(misal, Penyebab -> Risiko -> Dampak).

 

Jika Anda ingin menyempurnakan strategi identifikasi risiko untuk perusahaan atau proyek Anda saat ini atau di masa yang akan datang, Anda bisa mengikuti training yang kami sediakan =>

Aktivitas Manajemen Risiko

Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko (IBPR) / JSA (Job Safety Analysis)

Manajemen Risiko Tingkat Lanjut Dalam Investasi

Manajemen Resiko Perbankan Syariah

Standar Internasional Manajemen Risiko

 

Referensi

Hall, H. (n.d.). 7 ways to identify risks. https://projectriskcoach.com/7-ways-to-identify-risks/

Risk identification. https://www.wallstreetmojo.com/risk-identification/

Risk identification: 7 essentials. (2020, Juni 11). https://safetymanagement.eku.edu/blog/risk-identification/

About The Author

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Butuh Bantuan? Chat Dengan Kami
PT Expertindo Training
Dengan Expertindo-Training.com, ada yang bisa Kami bantu?