Proses Penilaian Risiko
Proses Penilaian Risiko
Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg pernah berkata, “Risiko terbesar adalah tidak mengambil risiko apa pun. Di dunia yang sangat cepat berkembang, satu-satunya strategi yang dijamin gagal adalah tidak mengambil risiko.”
Meskipun saran ini bukan sesuatu yang baru, mungkin Anda setuju bahwa ada risiko tertentu yang tidak ingin Anda ambil: Risiko yang membahayakan kesehatan dan kesejahteraan pegawai Anda.
Betul, ini adalah risiko yang tidak layak diambil. Namun, sebenarnya tidak selalu jelas tindakan, kebijakan, atau prosedur apa yang bisa disebut berisiko tinggi.
Di sini lah Anda sebaiknya menerapkan penilaian risiko.
Dengan menilai risiko, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mempersiapkan potensi risiko untuk menghindari konsekuensi bencana di masa mendatang sekaligus menjaga keamanan pegawai.
Apa itu penilaian risiko?
Penilaian risiko adalah proses manajemen risiko yang harus dilakukan setiap organisasi untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan karyawan, pelanggan, dan masyarakat. Proses ini meliputi mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memprioritaskan potensi bahaya atau risiko di tempat kerja atau aktivitas. Penilaian risiko sangat penting karena membantu organisasi memahami tingkat risiko dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengendalikan atau menghilangkan risiko yang teridentifikasi.
Selama proses penilaian risiko, perusahaan meninjau dan mengevaluasi organisasi mereka untuk:
- Mengidentifikasi proses dan situasi yang dapat menyebabkan bahaya, terutama bagi manusia (identifikasi bahaya).
- Menentukan seberapa besar kemungkinan setiap bahaya akan terjadi dan seberapa parah konsekuensinya (analisis dan evaluasi risiko).
- Memutuskan langkah-langkah apa yang dapat diambil organisasi untuk menghentikan terjadinya bahaya ini atau untuk mengendalikan risiko ketika bahaya tidak dapat dihilangkan (pengendalian risiko).
Tujuan dari penilaian risiko akan bervariasi di seluruh industri, tapi secara keseluruhan, tujuannya adalah untuk membantu organisasi mempersiapkan diri dan memerangi risiko. Tujuan lainnya meliputi:
- Memberikan analisis mengenai kemungkinan ancaman
- Mencegah cedera atau penyakit
- Memenuhi persyaratan hukum
- Menciptakan kesadaran tentang bahaya dan risiko
- Membuat inventaris yang akurat dari aset yang tersedia
- Menentukan anggaran untuk memulihkan risiko
- Memahami pengembalian investasi
- Perusahaan harus melakukan penilaian risiko sebelum memperkenalkan proses atau aktivitas baru, perubahan pada proses atau aktivitas yang ada (seperti mengganti mesin), atau ketika perusahaan mengidentifikasi bahaya baru.
Langkah-langkah yang digunakan dalam penilaian risiko merupakan bagian krusial dari rencana manajemen kesehatan dan keselamatan organisasi Anda dan memastikan bahwa organisasi Anda siap untuk menangani risiko apa pun.
5 langkah dalam proses penilaian risiko
1. Identifikasi bahaya
Langkah pertama dalam membuat penilaian risiko adalah menentukan bahaya apa yang dihadapi karyawan dan bisnis Anda, contohnya:
- Bencana alam (banjir, tornado, angin topan, gempa bumi, kebakaran)
- Bahaya biologis (pandemi, penyakit bawaan makanan)
- Kecelakaan kerja (tergelincir dan tersandung, kecelakaan transportasi, kegagalan struktural, kerusakan mekanis)
- Tindakan yang disengaja (mogok buruh, demonstrasi, ancaman bom, perampokan, pembakaran)
- Bahaya teknologi (kehilangan koneksi internet, pemadaman listrik)
- Bahaya kimia (asbes, cairan pembersih)
- Bahaya mental (kelebihan beban kerja, perundungan)
- Gangguan pada rantai suplai
Amati sekeliling tempat kerja Anda dan lihat proses atau aktivitas apa yang berpotensi membahayakan organisasi Anda. Sertakan semua aspek pekerjaan, termasuk pekerja jarak jauh dan aktivitas nonrutin seperti perbaikan dan pemeliharaan. Anda juga harus melihat laporan kecelakaan atau insiden untuk menentukan bahaya apa yang berdampak pada perusahaan Anda di masa lalu.
2. Menilai risiko
Saat Anda mengamati organisasi Anda, pikirkan tentang bagaimana karyawan Anda dapat dirugikan oleh aktivitas bisnis atau faktor eksternal. Untuk setiap bahaya yang Anda identifikasi pada langkah pertama, pikirkan tentang siapa yang akan dirugikan jika bahaya tersebut terjadi.
Dengan segala risiko yang ada di luar sana, matriks risiko bisa menjadi cara mudah untuk menilai risiko. Matriks Risiko adalah alat yang bagus untuk mengkalkulasi risiko proyek dengan cepat dan membantu mengidentifikasi apa yang bisa salah (likelihood atau kemungkinan) dan berapa banyak kerusakan yang akan ditimbulkan jika kesalahan itu terjadi (severity atau keparahan). Dengan begitu, prioritas masalah dapat dilakukan dengan cepat dan sederhana sehingga Anda tahu mana yang perlu diperhatikan.
Berikut ini adalah beberapa metode untuk menganalisis risiko:
- Analisis kualitatif: pendekatan sederhana dan hemat biaya yang melibatkan identifikasi dan pemeringkatan bahaya berdasarkan kemungkinan dan tingkat keparahannya
- Analisis semi-kuantitatif: memberikan nilai numerik pada tingkat keparahan dan kemungkinan risiko untuk menghitung skor risiko
- Analisis kuantitatif: melibatkan penggunaan metode statistik untuk mengukur kemungkinan terjadinya risiko dan potensi dampaknya
3. Pengendalian risiko
Pengendalian risiko mengacu pada penerapan langkah-langkah atau strategi untuk memitigasi atau menghilangkan potensi risiko yang teridentifikasi selama proses penilaian risiko.
Pengendalian risiko adalah bagian penting dari proses penilaian risiko karena membantu memastikan keselamatan dan kesehatan pekerja dan orang lain yang mungkin terpengaruh oleh bahaya di tempat kerja. Tindakan pengendalian risiko yang efektif dapat mencegah kecelakaan, cedera, dan penyakit, serta dapat meminimalisir kerugian finansial dan kerusakan peralatan dan properti.
Contoh tindakan pengendalian risiko umum di tempat kerja:
- Memasang pelindung atau penghalang di sekitar mesin
- Menyediakan alat pelindung diri (APD) bagi pekerja
- Menerapkan prosedur lockout/tag-out untuk mencegah start-up mesin yang tidak disengaja
- Menggunakan sistem ventilasi untuk mengontrol paparan terhadap zat berbahaya
- Memberikan program pelatihan kepada pekerja untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya di tempat kerja.
4. Menilai kembali risiko dengan kontrol
Setelah menerapkan langkah-langkah pengendalian untuk mengurangi atau menghilangkan risiko yang teridentifikasi, penting untuk menilai kembali risiko untuk memastikan bahwa risiko tersebut telah dikendalikan secara memadai. Proses ini melibatkan peninjauan efektivitas tindakan pengendalian yang ada dan mengevaluasi apakah tindakan tersebut telah mengurangi tingkat risiko ke tingkat yang dapat diterima.
Untuk melakukan ini, ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Apakah langkah-langkah pengendalian telah dilaksanakan sesuai rencana?
- Sudahkah bahaya atau risikoyang teridentifikasi dikurangi atau dihilangkan secara efektif?
- Apakah ada bahaya atau risiko baru yang muncul sebagai akibat dari tindakan pengendalian?
- Apakah tindakan pengendalian menimbulkan risiko baru?
Berdasarkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, Anda mungkin perlu merevisi tindakan pengendalian atau menerapkan tindakan tambahan untuk mengurangi risiko lebih lanjut.
5. Konfirmasi pengurangan risiko
Konfirmasi pengurangan risiko merupakan langkah penting dalam proses penilaian risiko. Dalam proses ini, Anda dapat meninjau tindakan pengendalian yang telah dilakukan dan menilai efektivitasnya dalam mengurangi atau menghilangkan bahaya yang teridentifikasi. Langkah ini dapat dilakukan melalui berbagai metode, antara lain:
- Inspeksi rutin di tempat kerja untuk mengidentifikasi bahaya baru atau potensi risiko yang mungkin muncul.
- Memantau tempat kerja untuk memastikan bahwa tindakan pengendalian dilaksanakan dengan benar.
- Meninjau catatan insiden untuk melihat apakah ada insiden atau kecelakaan yang nyaris terjadi terkait dengan bahaya yang teridentifikasi.
- Mencari umpan balik dari karyawan untuk mengidentifikasi masalah atau kekhawatiran apa pun yang terkait dengan tindakan pengendalian yang diterapkan.
Penting untuk secara teratur meninjau dan memperbarui penilaian risiko untuk memastikan bahwa tindakan pengendalian tetap efektif dan setiap bahaya atau risiko baru dapat diidentifikasi dan ditangani dengan segera. Dengan meninjau penilaian risiko secara berkala, dapat dipastikan bahwa tempat kerja tetap aman dan sehat bagi semua karyawan.
Jika Anda tertarik untuk melatih kemampuan Anda dalam perencanaan dan penerapan manajemen risiko, berikut ini adalah beberapa training yang kami tawarkan =>
Aktivitas Manajemen Risiko
Manajemen Risiko Tingkat Lanjut Dalam Investasi
Manajemen Resiko Perbankan Syariah
Standar Internasional Manajemen Risiko
Referensi
A complete guide to the risk assessment process. (n.d.). https://www.lucidchart.com/blog/risk-assessment-process
Tajuddin, A. (Agustus 3, 2021). Risk assessment procedures. https://www.safetynotes.net/risk-assessment/