“Skill” yang Wajib Dimiliki di Bidang Manajemen Kesehatan
“Skill” yang Wajib Dimiliki di Bidang Manajemen Kesehatan
Zaman dahulu, dokter, perawat, dan penyedia perawatan pasien bekerja dan mengelola urusan administrasi mereka secara mandiri. Namun, seiring perkembangan zaman, manajemen layanan kesehatan semakin rumit dengan segala perubahan ekspektasi pasien dan meningkatnya kompleksitas tagihan dan kompensasi medis, sehingga tidak mungkin mereka bisa melakukan semuanya sendirian. Zaman sekarang, administrator kesehatan yang terlatih membantu menangani sistem tagihan, kepegawaian, pemasaran, dan manajemen operasi untuk klinik atau pun rumah sakit.
Manajemen kesehatan adalah disiplin ilmu yang luas, mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan sisi bisnis kedokteran. Tanggung jawab manajer layanan kesehatan sangat banyak dan penting untuk keberhasilan perawatan pasien. Kepemimpinan yang efektif dapat memastikan adanya penyedia layanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien, sumber daya (obat-obatan dan peralatan) untuk merawat pasien tersebut serta dana untuk membiayai semuanya.
Keterampilan untuk pekerjaan-pekerjaan dalam bidang manajemen kesehatan telah mengalami perubahan besar, khususnya dengan pandemi COVID-19 yang melanda dunia. Manajemen yang efektif adalah kunci sukses untuk bisnis apa pun, termasuk manajemen rumah sakit. Di sini, kita akan membahas keterampilan-keterampilan yang berperan penting untuk karir di bidang manajemen kesehatan:
1. Keterampilan berkomunikasi (tertulis dan lisan)
Komunikasi sangat penting di setiap tahap proses perawatan kesehatan, dan administrator bertanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi disampaikan secara padat dan jelas ke segala arah.
2. Keterampilan membangun hubungan
Administrator kesehatan yang tersebar di berbagai macam departemen di rumah sakit harus memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan berbasis kepercayaan. Dengan begitu, mereka dapat menggalang tim yang berbeda untuk mencapai tujuan organisasi baik jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Manajemen keperawatan
Manajer layanan kesehatan mungkin tidak berpartisipasi langsung dalam manajemen keperawatan, tapi mereka menyusun protokol untuk para staf. Menurut penelitian, administrasi manajemen keperawatan yang efektif dapat mengurangi jumlah pasien yang kembali rawat inap di rumah sakit. Pengawasan yang terampil oleh manajer medis juga dapat meningkatkan keselamatan pasien dan memberikan hasil yang lebih baik.
4. Manajemen konflik
Manajer layanan kesehatan harus memiliki keterampilan manajemen yang diperlukan untuk memastikan bahwa konflik antar pribadi dan profesional tidak menurunkan produktivitas atau berdampak negatif terhadap keselamatan atau proses perawatan pasien.
5. Kemampuan berpikir kritis
Kemampuan berpikir kritis memungkinkan pemimpin layanan kesehatan untuk menentukan tindakan yang terbaik dalam situasi apa pun dengan memeriksa data dan tujuan organisasi. Pemahaman terhadap kebijakan, peraturan, dan regulasi kesehatan dapat berdampak pada organisasi layanan kesehatan. Selain itu, kesehatan masyarakat juga membutuhkan kemampuan berpikir kritis serta melihat skenario dari berbagai sudut pandang.
6. Pengambilan keputusan
Seringkali, keputusan dalam lingkungan rumah sakit diambil dalam kondisi yang tidak pasti. Dalam hal ini, manajer layanan kesehatan tetap harus membuat keputusan yang cerdas, strategis, dan berbasis bukti. Lingkungan dengan penuh tekanan dapat memicu pengambilan keputusan yang didasarkan pada rasa takut, sedangkan pemimpin layanan kesehatan yang efektif harus tetap tenang dan bisa menguasai diri bahkan dalam situasi yang paling kacau sekalipun.
7. Penetapan tujuan
Administrator kesehatan bertugas untuk mengubah visi organisasi menjadi tujuan yang jelas, relevan, spesifik, dan dapat dicapai untuk departemen, tim, serta individu. Penetapan tujuan bukan hanya tentang memasang visi yang tinggi; penetapan tujuan berarti mengembangkan rencana yang berisi tindakan nyata untuk mencapai tujuan tersebut (dan jika tujuan itu tidak tercapai, merenungkan mengapa itu terjadi dan bagaimana menghindarinya untuk ke depannya).
8. Inisiatif
Pemimpin di bidang kesehatan mendorong perubahan dengan mengemban tanggung jawab—bahkan dalam situasi yang berada di luar ranah pekerjaan mereka. Rasa percaya diri mereka berangkat dari kompetensi.
9. Kepemimpinan
Manajer layanan kesehatan harus menginspirasi orang lain dalam bidang kesehatan dan kedokteran agar bisa memberikan kualitas perawatan yang terbaik. Pemimpin dengan gaya transformasional dalam konteks ini mungkin lebih efektif karena mereka memiliki bakat untuk membangkitkan loyalitas dan membangun kepercayaan di seluruh tim.
10. Manajemen anggaran
Perencanaan keuangan adalah bagian penting dari administrasi kesehatan dan dapat berdampak signifikan pada kesuksesan perawatan pasien. Dengan adanya keamanan finansial, maka sumber daya yang dibutuhkan untuk merawat pasien akan tersedia. Manajer yang pandai menghemat anggaran bisa memberi gaji yang lebih tinggi kepada pegawai tanpa berdampak negatif terhadap kinerja penyedia.
11. Kesehatan dan keselamatan kerja
Memiliki keterampilan yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan pekerja sangat penting. Studi menemukan bahwa penyedia layanan kesehatan yang khawatir akan penyimpangan dalam pengendalian infeksi, kegagalan peralatan, atau bekerja berlebihan cenderung membuat kesalahan. Ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara kesehatan pegawai administratif, keterampilan keselamatan, dan pencegahan kesalahan medis di lingkungan rumah sakit.
12. Manajemen operasi
Dalam lingkungan medis dan laboratorium, manajemen operasi yang efektif sangat penting untuk kesuksesan. Setiap anggota staf harus mematuhi prosedur dan kebijakan operasional yang dirancang untuk memastikan keselamatan pasien, meningkatkan waktu tanggap, dan memaksimalkan ketersediaan sumber daya.
13. Perawatan pasien
Posisi manajer layanan kesehatan tidak harus dipegang oleh dokter, tapi seorang manajer layanan kesehatan perlu memahami layanan apa saja yang disediakan oleh dokter, perawat, dan ahli kesehatan terkait.
14. Manajemen keselamatan pasien
Administrator pada akhirnya bertanggung jawab untuk mengurangi dan mencegah kesalahan medis bila memungkinkan dan melaporkan serta menganalisis kesalahan yang memang terjadi. Tugas mereka termasuk mengawasi penyusunan program-program yang dirancang untuk meningkatkan keselamatan pasien melalui perubahan prosedur.
15. Manajemen orang
Manajemen orang atau people management lebih dari sekedar mengelola SDM. Ada kata people di dalamnya sehingga kita perlu melihat sisi kemanusiaan dalam mengelolanya. Mengelola orang dalam lingkungan perawatan kesehatan tidak hanya sekedar memberitahu anggota staf apa yang harus dilakukan, tapi pemimpin yang terampil juga selaras dengan perkembangan, pertumbuhan, dan kesejahteraan pekerja serta membantu pekerja untuk mengeluarkan performa terbaiknya.
16. Analisis dan penilaian kinerja
Evaluasi berbasis bukti sangat penting dalam lingkungan medis di mana kehidupan pasien secara langsung dipengaruhi oleh kinerja pekerja.
17. Perencanaan dan penjadwalan
Penyusunan jadwal di lingkungan medis sangat rumit karena kebutuhan staf berubah dengan cepat. Administrator harus mengetahui cara merencanakan pola kebutuhan, mengoptimalkan jadwal untuk memenuhi tujuan organisasi, dan menanggapi kendala yang tidak terduga.
18. Presentasi dan pelaporan
Manajer dan administrator dalam lingkungan medis secara teratur harus berbagi informasi dengan pemangku kepentingan, penyedia, staf non-klinis, dan bahkan pasien.
19. Pemecahan masalah
Manajer layanan kesehatan bertanggung jawab untuk menyelesaikan perselisihan antar staf, menyeimbangkan anggaran departemen, mengatasi kekurangan sumber daya, dan menangani krisis yang muncul. Mereka harus tetap tenang, objektif, dan fokus pada solusi terlepas dari seberapa buruk situasinya.
20. Pengembangan karyawan
Administrator layanan kesehatan bertugas untuk mendukung anggota staf klinis dan non-klinis dalam perjalanan pengembangan karir mereka. Staf rumah sakit harus didorong untuk berpartisipasi dalam pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan keterampilan mereka, khususnya dalam bidang manajemen dan teknologi.
21. Perencanaan strategis
Keahlian khusus ini semakin diminati karena organisasi layanan kesehatan terus berjuang untuk memperbarui infrastruktur dan proses teknologi agar selaras dengan tren pasar.
22. Keterampilan pengawasan
People management adalah elemen penting dari administrasi perawatan kesehatan yang efektif karena memastikan individu dan tim untuk bersama-sama fokus pada tujuan organisasi dan mencapai tujuan.
23. Kerjasama dan kolaborasi
Bekerjasama dan berkolaborasi dengan departemen yang berbeda adalah keterampilan penting yang harus Anda peroleh. Sebuah layanan kesehatan membutuhkan kolaborasi rutin dengan anggota staf lain agar dapat menjalankannya dengan lancar. Sebuah studi yang diterbitkan National Center for Biotechnology Information (NCBI) mengungkapkan bahwa lebih dari 70% kesalahan medis terjadi karena dinamika tim yang disfungsional. Jelas bahwa kolaborasi berperan penting bagi staf administrasi kesehatan dan pekerja garis depan.
24. Manajemen waktu dan prioritas
Meskipun keterampilan ini tidak berdampak pada gaji Anda, manajemen waktu dan prioritas dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas ketika merawat pasien dan proses diagnosis apabila administrator menerapkannya sebagai bagian dari manajemen kinerja.
Bagaimana cara mengembangkan skill Anda?
Sekarang setelah Anda mengetahui keterampilan apa saja yang wajib dimiliki di bidang manajemen kesehatan, berikut ini adalah beberapa kiat cepat bagi Anda untuk mulai mengembangkannya:
- Menilai kelebihan dan keterampilan yang sudah Anda miliki
- Introspeksi keterampilan apa saja yang Anda butuhkan — apakah itu manajemen waktu, kolaborasi, perencanaan strategis, atau lainnya.
- Mendaftar di jurusan kesehatan yang tepat.
- Ambil bimbingan dari instruktur atau mentor Anda.
- Latihan apa yang sudah Anda pelajari.
Jika Anda tertarik untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan terkait manajemen kesehatan seperti yang telah disebutkan di atas, kami Expertindo Training bisa membantu Anda melalui beberapa training yang kami sediakan, di antaranya:
Referensi
43 required skills to start (and advance) your career in healthcare management. (2021, Juni 29). https://onlineprograms.case.edu/mba/blog/healthcare-management-skills-for-leadership-roles/
Herrick, A. B. (n.d.). Care management helps reduce hospital readmissions. https://www.mckesson.com/blog/reducing-hospital-readmissions-with-care-management/
Mitchell, R., Parker, V., Giles, M., & Boyle, B. (2014). The ABC of health care team dynamics: understanding complex affective, behavioral, and cognitive dynamics in interprofessional teams. Health Care Management Review, 39(1), 1-9. DOI: 10.1097/HCM.0b013e3182766504
Parashar, P. (2022, Januari 18). 6 must-have skills for healthcare management in 2022. ABM College. https://www.abmcollege.com/blog/6-must-have-skills-for-healthcare-management-in-2022
Image by <a href=”https://www.freepik.com/free-vector/medical-workers-analyzing-electronic-record_4950247.htm#query=healthcare%20management&position=2&from_view=search&track=ais”>Image by katemangostar</a> on Freepik