Apa Itu Kepribadian?

Apa Itu Kepribadian?
March 31, 2023 No Comments » Blog adminweb

Apa Itu Kepribadian?

Kepribadian adalah kombinasi unik dari pola-pola perilaku, sikap, dan emosi yang membedakan satu individu dari individu lainnya. Meskipun bisa berubah seiring dengan perkembangan dan pengalaman hidup, kepribadian cenderung bersifat stabil dan relatif konsisten sepanjang waktu.

Contoh kepribadian dapat kita temukan ketika kita mendeskripsikan sifat orang lain. Misalnya, “Dia orang yang rajin, teliti, dan jujur,” atau “Ibuku adalah sosok pekerja keras dan penyabar.”

Dalam Bahasa Inggris, kata “kepribadian” diterjemahkan sebagai “personality.” Kata “personality” sendiri diambil dari Bahasa Latin persona, yang maknanya mengacu pada topeng yang dikenakan para pemain teater pada zaman Romawi Kuno untuk berakting atau menyamarkan identitas mereka. Namun, tentu saja ini definisi yang tidak tepat. Dalam ilmu psikologi, kepribadian mengandung makna lebih dari sekedar peran yang dimainkan manusia.

Kepribadian memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan kepribadian mempengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan lingkungannya, mengambil keputusan, menyelesaikan masalah, serta menghadapi stres dan tantangan hidup.

Meskipun terdapat banyak definisi yang dicetuskan para ahli psikologi, secara umum definisi kepribadian berfokus pada pola perilaku dan sifat yang dapat membantu memprediksi dan menjelaskan perilaku seseorang.

Faktor-faktor Kepribadian

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya kepribadian seseorang:

  • Faktor Genetik

Faktor genetik atau bawaan dari orang tua dapat mempengaruhi kepribadian seseorang. Beberapa sifat tertentu dapat diwariskan dari orang tua ke anak. Contohnya, sifat introvert atau ekstrovert, dan kecenderungan untuk merasa mudah marah atau tenang.

  • Faktor Lingkungan

Lingkungan tempat seseorang tumbuh dan berkembang adalah faktor lain yang mempengaruhi kepribadian seseorang. Lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial yang lebih luas dapat membentuk dan mempengaruhi cara seseorang berpikir, bertindak, dan merespon lingkungan sekitarnya.

  • Faktor Pengalaman Hidup

Pengalaman hidup juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang. Pengalaman yang positif atau negatif dapat membentuk pola perilaku seseorang dalam merespon situasi yang serupa di masa depan. Misalnya, seseorang yang pernah mengalami trauma bisa memiliki kepribadian yang lebih sensitif atau mudah merespon situasi yang menimbulkan rasa takut.

  • Faktor Budaya

Kepribadian seseorang juga dapat dipengaruhi oleh budaya tempat tinggalnya. Kebiasaan dan nilai yang dipegang teguh oleh masyarakat sekitar dapat mempengaruhi cara seseorang berpikir dan bertindak. Misalnya, masyarakat yang mengutamakan nilai kebersamaan bisa menghasilkan kepribadian yang lebih kooperatif dan suka bekerja sama.

Teori-teori Kepribadian

Kepribadian adalah aspek penting dalam ilmu psikologi dan seringkali menjadi topik penelitian ilmiah. Para ahli psikologi menggunakan berbagai teori dan metode untuk memahami dan mengukur kepribadian manusia.

Dalam ilmu psikologi, terdapat berbagai macam aliran pemikiran atau pendekatan yang digunakan oleh para ahli untuk meneliti kepribadian, di antaranya:

  • Teori Sifat

Jika diminta untuk menggambarkan kepribadian salah seorang teman dekat Anda, mungkin di benak Anda terlintas kata-kata seperti “baik hati,” “humoris,” atau “pendiam.” Ini adalah contoh sifat.

Pendekatan sifat adalah salah satu bidang teoretis yang paling utama dalam studi kepribadian. Teori sifat menunjukkan bahwa orang memiliki sifat dasar tertentu yang merupakan hasil dari pengaruh genetik. Kekuatan dan intensitas dari sifat-sifat tersebut lah yang membedakan kepribadian satu orang dengan yang lainnya. Ada empat teori sifat: teori sifat oleh Allport, model kepribadian 16 faktor oleh Cattell, model tiga dimensi oleh Eysenck, dan model kepribadian lima faktor.

  • Teori Psikodinamika

Teori kepribadian psikodinamika sangat dipengaruhi oleh karya Sigmund Freud, yang juga dikenal dengan sebutan teori tahapan psikoseksual. Teori ini menekankan bahwa perilaku manusia didorong oleh pikiran bawah sadar. Selain Freud, Erik Erikson merupakan tokoh lain dalam teori psikodinamika yang memfokuskan pada tahap-tahap perkembangan psikososial.

  • Teori Perilaku

Teori perilaku menunjukkan bahwa kepribadian adalah hasil interaksi antara individu dan lingkungan. Ahli teori perilaku, termasuk B.F. Skinner dan John B. Watson, hanya mempelajari perilaku yang dapat diamati dan diukur, dan seringkali mengabaikan aspek proses pikiran dan emosi.

  • Teori Humanistik

Teori humanistik menekankan pentingnya kehendak bebas dan pengalaman individu dalam mengembangkan kepribadian. Carl Rogers dan Abraham Maslow merupakan ahli yang memelopori teori humanistik.

  • Teori Sosial Kognitif

Teori sosial kognitif oleh Albert Bandura menjelaskan peran faktor lingkungan dan pengalaman dalam menentukan kepribadian seseorang. Menurut Bandura, perilaku manusia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal seperti pikiran dan emosi, tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan dan pengalaman masa lalu.

Dampak Kepribadian

Kepribadian dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, seperti hubungan interpersonal, karir, kesehatan mental, dan kesejahteraan. Beberapa dampak kepribadian yang umum terjadi adalah:

  • Interaksi sosial yang lebih baik: Orang dengan kepribadian yang positif dan menarik cenderung lebih mudah bergaul dan berinteraksi dengan orang lain. Mereka dapat menarik perhatian orang lain dan membuat hubungan yang baik dengan mereka.
  • Karir yang sukses: Kepribadian yang kuat dan keterampilan sosial yang baik dapat membantu seseorang dalam mencapai sukses dalam karir. Menurut studi yang diterbitkan oleh Journal of Personality and Social Psychology, orang dengan kepribadian yang positif cenderung memiliki hubungan interpersonal yang lebih baik dan lebih sukses dalam karir mereka daripada orang dengan kepribadian yang negatif atau tidak sehat. Mereka biasanya lebih disukai atasan dan kolega, sehingga mereka cenderung lebih mudah mendapatkan promosi dan pengakuan.
  • Kesehatan mental yang baik: Kepribadian yang positif dapat membantu seseorang dalam mengatasi stres dan menjaga kesehatan mental yang baik. Orang dengan kepribadian yang positif cenderung memiliki pola pikir yang optimis dan dapat menangani situasi yang sulit dengan lebih baik. Sebuah studi longitudinal menunjukkan bahwa karakteristik kepribadian yang lebih stabil dan positif di masa dewasa muda berhubungan dengan kesehatan yang lebih baik, lebih sedikit masalah kecemasan dan depresi, dan kesejahteraan yang lebih tinggi di masa tua.
  • Kesejahteraan yang lebih baik: Kepribadian yang positif dapat meningkatkan rasa bahagia dan rasa puas dengan hidup. Orang dengan kepribadian yang positif cenderung lebih mampu menikmati hidup dan mengatasi tantangan hidup dengan lebih baik. Penelitian lain yang juga dirilis oleh Journal of Personality and Social Psychology membuktikan bahwa perbedaan individu dalam kepribadian dapat mempengaruhi bagaimana orang menangani stres dan situasi sulit dalam hidup mereka.

Gangguan Kepribadian

Seperti yang sudah kita bahas, kepribadian menentukan apa yang kita pikirkan dan bagaimana kita berperilaku. Di sisi lain, gangguan kepribadian ditandai dengan pikiran dan perilaku yang mengganggu dan menyusahkan dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang dengan gangguan kepribadian mungkin kesulitan mengenali kondisinya karena gejalanya sudah tertanam dalam kepribadiannya.

Ada beberapa jenis gangguan kepribadian yang diakui oleh Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), yaitu Gangguan Kepribadian Paranoid, Gangguan Kepribadian Skizoid, Gangguan Kepribadian Skizotipal, Gangguan Kepribadian Antisosial, Gangguan Kepribadian Borderline, Gangguan Kepribadian Histrionik, dan Gangguan Kepribadian Narsisistik.

Gejala gangguan kepribadian sangat bervariasi. Namun, pada umumnya gangguan kepribadian ditandai dengan:

  • Perilaku agresif
  • Kesulitan membangun dan mempertahankan hubungan dengan orang lain
  • Perilaku berisiko dan impulsif
  • Ketidakstabilan emosi
  • Pikiran yang delusional

Penting untuk dicatat bahwa tanda-tanda ini dapat terjadi pada berbagai kondisi kesehatan mental dan hanya psikolog atau ahli kesehatan mental yang terlatih yang bisa memberikan diagnosis yang akurat.

Gangguan kepribadian dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti masalah dalam hubungan interpersonal, pekerjaan, dan kehidupan sosial. Karena itu, penting untuk segera mencari bantuan profesional jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala-gejala gangguan kepribadian.

Untuk meningkatkan citra kepribadian dan improve personal development, maka Kami, Expertindo Training memiliki beberapa judul training yang bisa diikuti diantaranya =>

Referensi

Cherry, K. (2022, November 7). What is personality? Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/what-is-personality-2795416

Connor-Smith, J. K., & Flachsbart, C. (2007). Relations between personality and coping: A meta-analysis. Journal of Personality and Social Psychology, 93(6), 1080–1107. https://doi.org/10.1037/0022-3514.93.6.1080

Steel, P., & Ones, D. S. (2002). Personality and happiness: A national-level analysis. Journal of Personality and Social Psychology, 83(3), 767–781. https://doi.org/10.1037/0022-3514.83.3.767

Terracciano, A., Löckenhoff, C. E., Zonderman, A. B., Ferrucci, L., & Costa, P. T. (2008). Personality predictors of longevity: Activity, emotional stability, and conscientiousness. Psychosomatic Medicine, 70(6), 621–627. https://doi.org/10.1097/PSY.0b013e31817b9371

Tags
About The Author

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Butuh Bantuan? Chat Dengan Kami
PT Expertindo Training
Dengan Expertindo-Training.com, ada yang bisa Kami bantu?